Desa Astana - Penolakan keluarga Keraton Kanoman Cirebon terhadap jasad M Syarif yang rencananya dimakamkann di Kompleks Pemakaman di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon, benar-benar direalisasikan.
Spanduk penolakan pemuda Astana terhadap jasad M. Syarif terlihat di beberapa sudut sekitar Pemakaman Sunan Gunung Jati dan di Gunung Sembung Desa Astana |
Bahkan penolakan terhadap jenazah Syarif juga dilakukan warga Desa Astana Kecamatan Gunung Jati. Warga pun mengancam akan memblokade jalan masuk ke kompleks pemakaman jika pihak keluarga Syarif tetap nekat akan memakamkannya di tempat pemakaman milik keluarga Keraton Kanoman tersebut.
Elang Pendi salah seorang tokoh warga Gunungjati yang juga kerabat Keraton Kanoman, mengungkapkan, pemakaman Astana Gunungjati tertutup bagi teroris yang telah melakukan aksi bom bunuh diri di Masjid Adzikro Mapolres Cirebon Kota, Jumat (15/4/2011) lalu tersebut.
"Jika memang ia mengatasnamakan jihad, ini jelas melecehkan. Wasiat Sunan Gunungjati sangat jelas, 'Isun Titip Tajug lan Pakir Miskin (saya titip masjid dan pakir miskin)' tapi ia malah menghancurkan masjid," ujar Pendi, Rabu (20/4/2011).
Pendi menambahkan, warga tidak akan segan-segan memblokade jalan jika pihak keluarga Syarif memaksakan untuk menguburkannya di Desa Astana Gunungjati.
Sementara itu, hingga siang ini belum ada tanda-tanda jasad Syarif akan tiba di Cirebon. Sebelumnya, ayah Syarif, Abdul Gofur mengaku menerima kabar dari Mabes Polri bahwa jasad anak keempat tersebut akan diterbangkan dari Jakarta menuju Cirebon dan mendarat di Bandara Cakrabuana Penggung Cirebon, Rabu (20/4/2011) ini.
Sementara itu terjadi pertentangan di dalam tubuh Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Ada yang menolak pemakaman Muhammad Syarif di Astana Gunung Jati, tapi ada pula yang menerima.
Hal tersebut diungkapkan Sultan Saladin, Sultan Kanoman versi surat wasiat. "Pelaku bom bunuh diri di Masjid Al Dzikra yang ada di Mapolres Kota Cirebon sama sekali tidak terkait dengan Keraton Kanoman," katanya. Pelaku pun dianggap tidak ada hubungan dengan Keraton Kanoman, karena hanya dari garis ibunya.
Menurut Saladin, ibu Muhammad Syarif, Ratu Sri Mulat, memang keturunan Keraton Kanoman. Namun, kedudukan anaknya berarti sudah putus. "Tidak ada hubungan lagi," katanya. Karenanya, Saladin menolak pemakaman Muhammad Syarif dilakukan di Astana Gunung Jati.
Jika ingin dimakamkan di Astana Gunung Jati harus ada izin dari pihak keraton, baik Kanoman maupun Kasepuhan. "Kami tidak memberi izin, termasuk mensalatkan jenazah di masjid Agung Keraton Kanoman," katanya.
Seperti diketahui, ada dua pemakaman di Gunung Jati, yaitu Astana Gunung Sembung tempat Syekh Syarif Hidayatullah bersama keturunannya dimakamkan serta di Astana Gunung Jati. Di Astana Gunung Jati, siapa pun bisa dimakamkan selama mendapatkan izin dari keraton. Yang dimakamkan di sini antara lain mantan Menteri Kehakiman Ismail Saleh.