Rabu, 30 Maret 2011

10 BKM DI KECAMATAN GUNUNG JATI SIAP DI AUDIT

Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas BKM, 10 BKM Di Kecamatan Gunung Jati (Daerah dampingan tim 16) siap diaudit oleh lembaga independent. Sabtu (26/03) kemarin para perwakilan dari 10 BKM dampingan tim 16 berkumpul di Base camp PNPM Kecamatan Gunung Jati untuk mendengarkan pengarahan dari auditor yang akan mengaudit BKM.


Hari itu (Sabtu, 26/03) Auditor dari kantor Akuntan Publik "Drs. Sayuti Hasan Sobari" memberikan penerangan kepada BKM tentang rencana waktu audit dan data-data yang harus dipersiapkan oleh BKM dalam menghadapi audit kali ini.

Audit yang rencananya akan dilaksanakan April ini akan memeriksa seluruh keuangan, administrasi, dan kegiatan yang telah dilaksanakan BKM pada tahun 2010 kemarin. “Kami akan segera mempersiapkan semua keperluan audit” Ujar Ibu Mimin, Anggota BKM Ki Ageng Mangku Derjo Desa Sambeng usai pertemuan dengan Auditor.



Bpk. Usman Effendi, tim Auditor BKM menjelaskan bahwa hasil audit tim independen ini nantinya akan menunjukan akuntabilitas BKM selama ini. Warga harus diyakinkan bahwa tidak ada penyelewengan dana dan ketidaksesuaian kegiatan yang dilakukan oleh BKM selama ini. “Insya Alloh hasil audit ini dapat dipertanggungjawabkan karena auditornya berasal dari lembaga independen.” Ujar M. Jamhari AR, Senior fasilitator Tim 16 dalam sambutannya kepada para perwakilan BKM Sabtu (26/03) kemarin


Sebenarnya ini bukanlah pertama tahun ini BKM diaudit. Sebelumnya warga Desa sudah lebih dulu mengaudit BKM melalui tim review partisipatif. Bahkan setiap saat atau minimal satu bulan sekali BKM sebenarnya selalu diaudit oleh tim Faskel PNPM MP Tim 16Namun itu tidak cukup, perlu kiranya ada tim auditor yang benar-benar independen dan kompeten dalam mengaudit suatu lembaga. Sehingga hasil dari auditnya nanti benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


Adanya audit ini menunjukan bahwa BKM benar-benar bekerja profesional tidak ada yang ditutup-tutupi dan siap mempertanggungjawabkan segala sesuatu apabila memang ada yang tidak sesuai dengan prosedur.

Selasa, 29 Maret 2011

KEGIATAN PLOTTING KOORDINAT KEGIATAN INFRASTRUKTUR PNPM TIM 16

Kang Yusup, Sedang menunjukan lokasi kegiatan PNPM
yang akan di plotting kepada Tommi Inda M
Pada Senin (28/03) Kemarin Iik Nurul Fadilah (Fasilitator Teknik tim 16) bersama Tomi Indra M (Askot Infrastruktur Kabupaten Cirebon) melaksanakan plotting koordinat lokasi-lokasi kegiatan infrastruktur menggunakan alat GPS.

Dengan dilaksanakannya kegiatan plotting koordinat tersebut, kini tak hanya warga setempat yang dapat mengetahui hasil kegiatan infrastruktur PNPM, melainkan juga dapat dilihat oleh siapa saja diseluruh penjuru dunia melalui aplikasi Google Earth

TIM 16 SELESAI MELAKSANAKAN PELATIHAN KEPADA MASYARAKAT

Akhirnya, Paket Pelatihan Masyarakat tentang PNPM selesai dilaksanakan oleh tim 16 Fasilitator PNPM Kabupaten Cirebon. Pelatihan yang mengahbiskan dana sebesar Rp.  4.300.000,- per desa tersebut terdiri dari:


1. Pelatihan Dasar All
2. Pelatihan Khusus BKM
3. Pelatihan Khusus UPK dan Sekretariat
4. Pelatihan Khusus UPL
5. Pelatihan Khusus UPS
6. Pelatihan Khusus Dewan Pengawas
7. Pelatihan khusus KSM
8. Pelatihan Khusus Relawan
9. Pengembangan media Warga


Pelatihan dimulai dengan Pelatihan Dasar All di Desa Buyut pada 20 Desember 2010 lalu dan diakhiri dengan pelatihan Khusus BKM di Desa Wanakaya dan Pelatihan Khusus KSM di Desa Babadan yang akan diselenggrakan hari ini.


Sejauh ini respon dari masyarakat (peserta pelatihan) cukup baik. Antusias mereka cukup tinggi, dimana meskipun pelatihan dilaksanakan pada malam hari, namun acara pelatihan selalu dipenuhi oleh peserta.

Senin, 21 Maret 2011

PARA PENGURUS BARU BKM AN-NUR (MAYUNG) DAPAT BEKAL PELATIHAN DARI FASILITATOR

Para anggota BKM An-Nur yang baru terbentuk Sabtu, 12 maret 2011 kemarin langsung mendapatkan bekal dari tim 16 fasilitator PNPM MP. Para anggota BKM baru tersebut diberi bekal seputar pengetahuan dasar PNPM, Tugas pokok BKM dan pengetahuan tentang bagaimana proses lobby dan negosiasi.

        
Ke-13 anggota BKM baru hadir dalam pelatihan hari pertama yang dipandu oleh Pipin Zainal Aripin (Fasilitator Sosial Tim 16). Para anggota BKM baru sangat antusias ketika kami memberikan kesempatan untuk bertanya. BKM baru pun tak membuang-buang kesempatan, mereka langsung mengajukan beberapa pertanyaan seputar PNPM dan BKM. Salah satu pertanyaan dari peserta adalah mengenai tugas dan fungsi dari BKM.

Pada hari ke-2 pelatihan dipandu oleh M. Jamhari AR. (Senior fasilitator tim 16). Pada hari ke-2 itu Ari (panggilan akrab Jamhari) memberikan sedikit variasi dengan memberikan permainan tentang cara berkelompok dan berorganisasi. Para peserta (BKM baru) diajak untuk bermain memasukan ballpoint yang  diikat oleh tali dan ditarik oleh empat peserta yang matanya ditutup oleh kain. Keempat peserta tersebut dituntut untuk bekerjasama dengan memperhatikan pengarahan yang diberikan oleh peserta lainnya.

Setelah permainan berakhir, Ari, sang pemandu menjelaskan maksud dan tujuan dari permainan tersebut. Ari menjelaskan  nantinya BKM mungkin akan dihadapkan dengan suatu kondisi sulit. Dalam keadaan sulit tersebut, biasanya saran dari masyarakat pun bermunculan. Saran muncul dari kiri, kanan, atas, dan bawah, sama seperti permainan tadi, disini BKM dituntut untuk mengambil keputusan sebaik-baiknya berdasarkan masukan yang ada dari masyarakat.


Dari permainan yang diberikan, peserta bisa mendapatkan kesimpulan tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan mereka hadapi saat mereka terjun langsung dengan masyarakat nantinya. “Mudah-mudahan BKM baru dapat bekerjasama dalam mengambil keputusan, dan dalam menjalankan kepemipinan BKM kedepan” jelas Ari sesaat setelah permainan berakhir.***

Pemberdayaan Masyarakat Harus Dioptimalkan

JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah mendorong program pemberdayaan masyarakat melalui pola kemitraan dengan pemangku kepentingan, seperti perusahaan swasta dan pemerintah daerah. Dengan ini, pertumbuhan ekonomi di daerah diharapkan bisa lebih berkualitas.
"Untuk itu, pemda dan masyarakat harus mampu melakukan sendiri kegiatan pengembangan ekonomi setempat. Pemerintah akan memfasilitasi dalam menyusun dokumen perencanaan secara terpadu, yang dikenal dengan rencana pembangunan dan investasi jangka menengah (RPIJM), dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Tanah Air," kata Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Antonius Budiono di Jakarta, kemarin, dalam seminar bertajuk Reinventing Pemberdayaan Mayarakat Menuju Indonesia Masa Depan.
Menurut dia, dokumen itu mencerminkan perencanaan terpadu secara partisipatif oleh kabupaten/ kota. Ini menggambarkan rencana kegiatan multitahun, sektor, multisumber dana, serta keterlibatan masyarakat dan dunia usaha. Hingga saat ini terdapat 468 kabupaten/kota yang menyusun dokumen RPIJM.
Dengan ini, upaya pemberdayaan masyarakat bisa terus ditingkatkan, di mana program pemberdayaan dilakukan melalui pendekatan kewilayahan dan sektor. Untuk kewilayahan meliputi perkotaan (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat /PNPM Mandiri Perkotaan) dan pedesaan (Program Pemberdayaan Infrastruktur Perdesaan/PPIP).
Sedangkan untuk pendekatan sektor meliputi pembangunan sarana air minum dan sanitasi. Hingga 2010, PNPM Mandiri Perkotaan sudah dilaksanakan di 10.948 kelurahan, serta untuk PPIP di 3.900 desa dan 237 kecamatan. Sementara itu, untuk program pembangunan sarana air di 1.320 desa dan sanitasi di 30 kawasan.
Pada 2014 ditargetkan PNPM Mandiri Perkotaan bisa menjangkau 10.948 kelurahan dan PPIP ke 8.803 desa, sedangkan terkait sistem penyediaan air minum (SPAM) di pedesaan akan menjangkau 1.320 desa dan sanitasi untuk 210 kawasan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Amythas (perusahaan konsultan) Erie Heryadi menjelaskan, pemerintah menilai bahwa upaya pemberdayaan masyarakat memiliki nilai strategis dalam menanggulangi kemiskinan. (Novi)

Minggu, 20 Maret 2011

WARGA SAMBENG MAU SEWA KURSI PESTA? HUBUNGI KSM MELATI / BKM KI AGENG MANGKU DERJO

Bagi warga desa Sambeng yang hendak mengadakan hajatan atau pesta atau kegiatan lain yang membutuhkan kursi dalam jumlah banyak, kini warga tidak perlu pusing kemana haru menyewa kursi.

Kini BKM melalui KSM Melati menyediakan sewa alat kursi bagi warga yang membutuhkan. Tersedia 200 buah kursi plastik untuk disewakan. Tarif sewanya sangat terjangkau.

Ada dua keuntungan apabila warga menyewa kursi kepada KSM Melati. Pertama, harganya yang terjangkau. Kedua selain sewa dengan harga terjangkau, wargapun sekaligus dapat beramal, karena sebagian hasil dari sewa kursi tersebut nantinya akan disalurkan kepada warga miskin yang membutuhkan.
Jadi apabila anda mau sewa kursi dengan harga terjangkau plus anda ingin beramal, hubungi KSM Melati melalui Bpk Mukamad di Bale Desa Sambeng

Sabtu, 19 Maret 2011

INILAH ANGGOTA "BKM AN-NUR" DESA MAYUNG BARU

Setelah melewati proses pahjang, akhirnya Sabtu/malam Minggu (12/03) kemarin kepengurusan BKM An-Nur baru terbentuk. Setelah melewati proses pemilu BKM tingkat Basis, panitia pemilihan anggota BKM akhirnya memutuskan untuk melaksanakan pemilihan anggota BKM tingkat Desa pada Sabtu kemrin

Acara pemilu BKM yang dihadiri oleh sekitar 57 peserta perwakilan/utusan dari tiap RT tersebut akhirnya memutuskan 13 (tiga belas) anggota BKM terpilih. Berikut adalah 13 anggota BKM An-Nur terpilih periode pengabdian 2010 – 2013:
No
Nama
Alamat
Perolehan suara
RT
RW
1
Suherman
04
01
20
2
Bakur
04
03
17
3
Sugianto
02
02
9
4
Sumarja
04
01
5
5
Kadiyanto
04
01
3
6
Tuyana
02
02
3
7
Mista
03
04
2
8
Dursono
02
04
2
9
Sarmadi
01
03
2
10
Tulem
03
03
2
11
Madi
01
03
2
12
Ormat
04
04
1
13
Pendi
01
02
1


Rencananya BKM baru akan segera memutuskan personil UP-UP dan sekretariat yang akan menjalankan tugas di BKM an-Nur untuk dua tahun kedepan dalam waktu dekat ini.


BKM Baru, Kami tunggu Pengabdianmu Para anggota BKM An-Nur yang baru terbentuk Sabtu, 12 maret 2011 kemarin langsung mendapatkan bekal dari tim fasilitator PNPM MP. Para anggota BKM baru tersebut diberi bekal seputar pengetahuan dasar tentang PNPM, Tugas pokok BKM dan pengetahuan tentang bagaimana proses lobby melobby dan menego.
       
Ke-13 anggota BKM baru hadir dalam pelatihan yang dipandu oleh Bpk pipin dari tim fasilitator. Para anggota BKM baru antusias ketika bpk Pipin memberikan kesempatan untuk bertanya. BKm baru pun tak membuang-buang kesempatan, mereka langsung mengajukan beberapa pertanyaan seputar PNPM dan BKM. Salah satu pertanyaan dari peserta adalah mengenai tugas dan fungsi dari BKM.